Segelintir

By 20.11



Sekarang gue tau kenapa ada sinetron/ drama serial yang kisahnya>> Seseorang membunuh atau setidaknya menginginkan orang lain mati. Hanya karena orang lain itu adalah kekasih dari orang yang pernah dia sayang banget. TAU BANGET GUE RASANYA. Ya kayak sekarang ini, eh bukan sekarang ding. Maksudnya dalam kasus ini, gue sadar bahwa gue (maaf! Benar-benar maaf. Maaf sama Tuhan, maaf sama orang itu juga, kita sebut saja Miss X)—benar-benar berharap si Miss X ini mboh gimana caranya mati. Udah gitu aja. Gue tau gue gak bakal ingin membunuh Ms X, tapi kematiannya adalah sesuatu yang gue harapin.

Kalau gue bisa milih. Gue berharap kisah ini hanya ada dalam drama serial aja deh. Jadi pernyataan gue bisa gue ganti jadi gini, Gue berharap lakon Miss X ini mati, supaya kekasihnya bisa untuk gue, kalaupun gak jadi buat gue, intinya pria yang gue suka tadi gak hidup sama si Miss X

Ini entah wajar atau engga, tapi selama sejarah perjalanan kisah cinta, kisah asmara, baru kali ini gue benar-benar ingin mengenyahkan satu lakon lain yang jadi rival gue. Gue orang yang tertantang untuk mendapatkan hal apapun yang gue nginkan dengan kepintaran gue dengan kemampuan gue. Tapi kali ini gue benar-benar ingin Miss X ini benar-benar lenyap. Tuhan bisa kasih solusi yang lebih berbelas kasih gak, daripada kegeraman gila gue ini??

Udah ah! Akhir kata gue cuma mau menyampaikan uneg-uneg gue. Gue sakit hati, ya! Gue patah hati? Sangat! Gue berharap Miss X lenyap? Benar! Gue ingin menang dari si Miss X dengan mendapatkan  orang yang gue suka? Benar sekali! Tapi gue sangat tidak ingin mengotori diri gue dengan apapun untuk menyingkirkan Miss X. Bukan karena gue nyerah sama dia tapi dia bagi gue adalah sebuah kenajisan (maaf kalau kata-kata gue gak berkenan. Tulisan ini gk gue buat supaya orang nganggap gue baik kok J).
Jadi, bukan munafik tiba-tiba balik ke Tuhan, gue beneran bakal kembalikan sakit hati, rasa patah hati, kecewa, serta harapan gue ini sama yang nyiptain gue. Dia yang nyiptain si Miss X juga. Dia yang nyiptain orang yang gue sayang itu juga. Harapan gue hanya harapan gue tanpa kehendak dari Tuhan. Gue percaya semua bakal indah pada waktunya.  J

NB: Kalau sampai di akhir, si Miss X gak mati-mati juga, dan doi lanjut terus sama orang yang gue sayang tadi (pas gue nulis gue masih gak terima sih), gak papa. Ketika gue baca ulang tulisan ini entah berapa tahun lagi, atau belasan tahun lagi bahkan, gue yakin gue ketawa. Ketawa bahagia dengan orang yang gue sayangi di tulisan ini atau ketawa bahagia dengan orang yang gue sayangi di samping gue sambil baca tulisan ini. J

TTd
Gak usah tau siapa yang nulis

You Might Also Like

0 komentar

Torehkan komentar Anda di sini.
:)