Sang Pencinta

By 16.29


Sang pemilik napas kehidupan mengajarkan saya menjadi seorang pencinta. Baik itu dalam konsep cinta kepada-Nya, cinta kepada keluarga, cinta kepada teman, dan cinta kepada seorang lawan jenis yang spesial bagi hati saya. Perjalanan hidup yang memberi saya pengalaman bahwa mencintai tidak terbatas kepada satu dua insan saja. Justru hal demikian saya katakan sebagai "cinta yang pelit". Cinta tidak melulu kepada satu orang saja dengan tameng kesetiaan. Mungkin akan lebih menarik bila kita membahas cinta kepada lawan jenis.

Saya kadang bertanya apa arti cinta-saya yakin semua kita di atas jagad raya ini akan selalu mempertanyakan hal ini sampai akhir hayat. Namun pengalaman dan perenungan mungkin mampu membawa kita kepada suatu konsep prinsip tentang cinta. Saya kemudian mempunyai suatu konsep dalam artian cinta dalam hidup saya. Mencintai seseorang dan menjalin sebuah hubungan spesial adalah hal yang indah yang kita bisa lakukan. Cinta kadang harus egois-bukan berarti menuntut pasangan mencintai kita sementara kita bebas membalas atau tidak cinta itu. Egoisme cinta yang saya maksudkan di sini adalah mengusahakan cinta yang kita punya, bukan membiarkan cinta itu terpuaskan dan termanjakan dengan cinta sekunder lainnya. Bila saya sedang dimabuk cinta dengan seseorang, saya akan senantiasa memanja dan bermanja dengannya. Senantiasa menunggu dan melayaninya. Senantiasa berkasih dan memotivasinya. Senantiasa mendukung ia ke arah kebaikan. Saya tidak akan membiarkan cinta saya termanjakan dan mendapat perhatian lain dari pihak lain melebihi saya. oh oh.. begini tidak terlalu kejam menurut saya.

Ketika saya kehilangan cinta itu, saya tidak lantas membenci orang yang pernah mengisi hari saya tersebut. Tidak sepantasnya dan tidak akan saya lakukan. Mungkin cinta pernah mengecewakan hidup saya, tapi dia pernah membuat saya melayang dan bahagia. Saya percaya bahwa kekuatan cinta yang tulus tidak akan pernah mati walau perasaan cinta itu dapat berubah pudar. Ketika seseorang dalam masa lalu saya akan datang dan meminta maaf pernah mengecewakan saya, saya akan tersenyum bahagia menyambutnya sebagai teman berkasih-kasihan yang pernah begitu penting bagi saya.

Cinta itu juga terkadang tidak harus berwujud dengan kebersamaan yang selalu-setiap saat. Cinta itu adalah ketika kita mampu memaafkan seorang mantan. Cinta itu adalah kepercayaan dan pelayanan walaupun kenangannya tak selalu manis. Cinta itu adalah ketika kita mampu membuka hati dengan tulus tanpa membuatnya sebagai "status" dan balas dendam semata. Cinta itu adalah senyum yang kita sunggingkan kepada mereka yang pernah menyakiti kita. Cinta itu sederhana bagi saya, faktanya ia pantas dikatakan indah. Kalau kita pernah bersedih ketika putus hubungan dengan pasangan kita, percayalah yang membuat kesedihan itu bukanlah cinta, tapi manusianya dan perasaan kita yang belum terkendali.

Hakikat sang pencinta akan tetap tumbuh subur dalam hati saya dan akan terus belajar menikmatinya dalam ketulusan bukan kebutuhan yang terpaksa.

-Ruang Cinta
-22 Desember 2011

You Might Also Like

0 komentar

Torehkan komentar Anda di sini.
:)