Sang Pencinta
Sang
pemilik napas kehidupan mengajarkan saya menjadi seorang pencinta. Baik itu
dalam konsep cinta kepada-Nya, cinta kepada keluarga, cinta kepada teman, dan
cinta kepada seorang lawan jenis yang spesial bagi hati saya. Perjalanan hidup
yang memberi saya pengalaman bahwa mencintai tidak terbatas kepada satu dua
insan saja. Justru hal demikian saya katakan sebagai "cinta yang
pelit". Cinta tidak melulu kepada satu orang saja dengan tameng kesetiaan.
Mungkin akan lebih menarik bila kita membahas cinta kepada lawan jenis.
Saya
kadang bertanya apa arti cinta-saya yakin semua kita di atas jagad raya ini
akan selalu mempertanyakan hal ini sampai akhir hayat. Namun pengalaman dan
perenungan mungkin mampu membawa kita kepada suatu konsep prinsip tentang
cinta. Saya kemudian mempunyai suatu konsep dalam artian cinta dalam hidup
saya. Mencintai seseorang dan menjalin sebuah hubungan spesial adalah hal yang
indah yang kita bisa lakukan. Cinta kadang harus egois-bukan berarti menuntut
pasangan mencintai kita sementara kita bebas membalas atau tidak cinta itu.
Egoisme cinta yang saya maksudkan di sini adalah mengusahakan cinta yang kita
punya, bukan membiarkan cinta itu terpuaskan dan termanjakan dengan cinta
sekunder lainnya. Bila saya sedang dimabuk cinta dengan seseorang, saya akan
senantiasa memanja dan bermanja dengannya. Senantiasa menunggu dan melayaninya.
Senantiasa berkasih dan memotivasinya. Senantiasa mendukung ia ke arah
kebaikan. Saya tidak akan membiarkan cinta saya termanjakan dan mendapat
perhatian lain dari pihak lain melebihi saya. oh oh.. begini tidak terlalu
kejam menurut saya.
Ketika
saya kehilangan cinta itu, saya tidak lantas membenci orang yang pernah mengisi
hari saya tersebut. Tidak sepantasnya dan tidak akan saya lakukan. Mungkin
cinta pernah mengecewakan hidup saya, tapi dia pernah membuat saya melayang dan
bahagia. Saya percaya bahwa kekuatan cinta yang tulus tidak akan pernah mati
walau perasaan cinta itu dapat berubah pudar. Ketika seseorang dalam masa lalu
saya akan datang dan meminta maaf pernah mengecewakan saya, saya akan tersenyum
bahagia menyambutnya sebagai teman berkasih-kasihan yang pernah begitu penting
bagi saya.
Cinta itu
juga terkadang tidak harus berwujud dengan kebersamaan yang selalu-setiap saat.
Cinta itu adalah ketika kita mampu memaafkan seorang mantan. Cinta itu adalah
kepercayaan dan pelayanan walaupun kenangannya tak selalu manis. Cinta itu
adalah ketika kita mampu membuka hati dengan tulus tanpa membuatnya sebagai
"status" dan balas dendam semata. Cinta itu adalah senyum yang kita
sunggingkan kepada mereka yang pernah menyakiti kita. Cinta itu sederhana bagi
saya, faktanya ia pantas dikatakan indah. Kalau kita pernah bersedih ketika
putus hubungan dengan pasangan kita, percayalah yang membuat kesedihan itu
bukanlah cinta, tapi manusianya dan perasaan kita yang belum terkendali.
Hakikat
sang pencinta akan tetap tumbuh subur dalam hati saya dan akan terus belajar
menikmatinya dalam ketulusan bukan kebutuhan yang terpaksa.
-Ruang
Cinta
-22 Desember 2011
0 komentar
Torehkan komentar Anda di sini.
:)